Tanggal : 3 September 2010
Substansi
Materialisme merupakan bagian dari sistematika filsafat metafisika. Menurut pemahaman materialisme, segala realitas yang ada karena materi. Pemahaman materialisme didukung oleh Demokritos, Thomas Hobbes, Isaac Newton, Charles Darwin, Ludwig Feuerbabch, Sigmund Freud dan Nietzsche. Ajaran Demokritos menyatakan sesuatu yang ada lahir dari materi dan materi terkecil adalah atom serta bergerak dalam ruang kosong dan dinamis. Ajaran ini disebut materialisme atomis.
Kemudian ajaran materialisme didukung dan diperkuat oleh Thomas Hobbes dengan ajaran materialisme mekanis bahwa semua fenomena adalah materi termasuk kesadaran dan jiwa. Ajaran Thomas Hobbes ini diperjelas Isaac Newton yang menyatakan bahwa fenomena tersebut tidak terdapat kehendak yang bebas, semua sudah ditentukan berdasarkan hubungan kausalitas. Hal itu diumpamakan seperti gerakan gerigi pada mesin jam (clockwork universe). Alam semesta berkerja melalui mekanisme tersendiri.
Mengenai hubungan sejarah dengan materi, Karl Marx berpendapat sejarah digerakan oleh dialetika materi perubahan ide karena perubahan materi. Sebagai contoh: pada zaman dahulu kekuasaan riil atau materi berupa ekonomi mengubah sejarah yang disebut materialisme historis. Ajaran materialis menurut Charles Darwin, manusia adalah materi yang berevolusi melalui proses dialektika. Seleksi alam membuat yang kuat yang dapat bertahan. Menurut Ludwig Feurbach yang dikenal dengan teori proyeksi, manusia memproyeksikan keinginan lewat suatu bentuk non materi yang merupakan ilusi semata. Ajaran Ludwig Feuerbach didukung oleh Sigmund Freud, bahwa manusia yang meyakini bentuk non- materi/ ilusi adalah penderita gangguan jiwa.
Kebalikan dari ajaran materialisme, idealisme menyatakan realitas segala sesuatu yang ada karena gagasan. Menurut Plato, dunia fisik merupakan bayang- bayang dunia ide. Menurut Hegel dalam ajaran idealisme spiritualis, ide yang berupa pikiran/ roh trus berkerja, berubah dan berdialetika dan bersifat deterministic yakni proses menjadi yang lebih baik. Ajaran Immanuel Kant tentang idealisme, terdapat garis pembatas antara subjek dengan benda yang teramati karena materi pengetahuan dan bentuk pengetahuan.
Refleksi
1. Ajaran materialisme atomis tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan karena terdapat materi yang lebih kecil dari atom yaitu Quarks.
2. Ajaran materialisme determinisme tidak sepenuhnya diterapkan karena ada juga fenomena/ peristiwa dari kehendak yang bebas tetapi tidak diatur oleh alam. Contoh: Jalan jadi basah bukan karena hujan tapi karena disiram air.
3. Masalah keyakinan kepada Tuhan tidak bisa dimasukkan dalam teori proyeksi karena dapat membawa manusia kepada paham atheisme.
4. Ajaran Sigmund Freud yang mengajarkan kepercayaan akan sesuatu yang bersifat non-materi adalah gangguan jiwa bertentangan dengan UUD’ RI 1945 khususnya mengenai kebebasan beragama dan beribadat menurut kepercayaannya masing-masing.
5. Ajaran Nietzsche yang menyatakan bahwa untuk memenangkan persaingan, manusia harus berprilaku sebagai tuan dan bukan sebagai budak sejalan dengan istilah homo homini lupus artinya manusia sebagai serigala bagi manusia lain tetapi perlu diingat perbudakan di dunia sangat dikecam. Di Indonesia perbudakan masuk dalam kategori tindak pidana perdagangan orang ( Undang- Undang RI No. 21 Tahun 2007)
Diskusi
1. Apakah mater terkecil yang sekarang disebut Quarks merupakan materi terkecil untuk selamanya mengingat ilmu pengetahuan berkembang?
2. Apakah fenomena/ peristiwa yang terjadi selalu ditentukan oleh hukum alam?
No comments:
Post a Comment